Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Gunung Sinabung Meletus Lagi

Gambar
Selasa dini hari tadi, tepat pukul 00.25 WIB Posko PMI di Kabanjahe melaporkan, Gunung Sinabung kembali meletus. Kali ini, letusannya lebih kuat daripada letusan yang terjadi pada hari Jumat lalu (3/9). Berdasarkan keterangan pers dari PMI, Gunung Sinabung meletus bersamaan dengan getaran gempa vulkanik dan bunyi gemuruh. Letusan tengah malam tadi, lebih kuat tiga kali lipat daripada letusan yang terjadi pada Jumat lalu (3/9). Situasi saat itu sedang turun hujan. Hal itu dikatakan Khairunsyah selaku Koordinator Posko PMI sekaligus koordinator lapangan untuk penanggulangan bencana Gunung Sinabung, langsung dari Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Selasa dini hari tadi (7/9). Ia juga menyampaikan bahwa saat letusan terjadi, masih ada puluhan warga yang sedang bertugas menjaga wilayah kampungnya masing-masing. Mereka tersebar di 16 desa yang letaknya 3 km dari lokasi Gunung Sinabung. Terkait warga yang belum kembali ke pengungsian, Khairunsyah menjelaskan, “Kemungkinan besar mereka sudah me

Donasi Untuk Sinabung

Mari kita bantu saudara-saudari kita yang sedang terkena Bencana Meletusnya Gunung Sinabung di Brastagi, Sumatera Utara. Beragam jalur menyalurkan bantuan untuk Bencana Sinabung kami rangkum sebagai berikut : Donasi berupa Uang : Donasi ke rek.BCA a/c xxxxxxxx a/n FK Sub Ter VII yang berada di Jakarta Info lebih lanjut: Hub : Ryan (087882076829) Email : ryansyah_romeo@yahoo.com Bila ada informasi lebih lanjut yang dapat dibagi sehubungan dengan Bencana Sinabung, silahkan tambahkan di bagian Comment. Semoga saudara-saudari kita di sana mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan bencana lekas berlalu.

Foto-Foto Acara Bedah Buku

Gambar
Klik Disini untuk melihat foto

BEDAH BUKU Kol. Alex Kawilarang "Untuk Sang Merah Putih"

LATAR BELAKANG Keprihatinan atas kondisi saat ini, dimana generasi muda hampir tidak memiliki keterkaitan lagi dengan sejarah perjuangan berdirinya NKRI. Bahkan dengan tekanan ekonomi yang semakin berat, banyak orang yang hanya mampu memikirkan apa yang harus dilakukan hari ini dan tidak lagi bisa menatap ke depan, apalagi menengok ke belakang. keadaan semacam ini, bila dibiarkan berlarut-larut, lama kelamaan akan mengikis ingatan generasi muda akan perjuangan para pendahulu kita dalam memperjuangkan berdirinya NKRI. Sehingga pada akhirnya semangat juang sebagai suatu bangsa yang besar akan melemah, dan berujung pada hilangnya kekuatan dan keberanian berkorban dalam mempertahankan keutuhan NKRI. TUJUAN mensosialisasikan sejarah perjuangan di masa perang kemerdekaan agar lebih dipahami dan dihayati oleh generasi muda. Sehingga tidak terjadi kelak, bahwa prasasti dan monumen hanya menjadi batu hiasan diujung kota, dan nama-nama pahlawan hanya menjadi sederet huruf tanpa makna. PENYELENGG

Alex Kawilarang Layak Jadi Pahlawan

Jakarta, Kompas - Alex Kawilarang, yang pernah menumpas pemberontakan Andi Azis dan Kahar Muzakkar di Makassar serta pemberontakan Republik Maluku Selatan, layak untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional..." Wacana ini berkembang dalam diskusi buku AE Kawilarang untuk Sang Merah Putih di Jakarta, Kamis (3/6). Buku terbitan Pustaka Sinar Harapan itu ditulis Ramadhan KH. Usulan menjadi pahlawan itu disampaikan oleh Utaryo dan Alwin Nurdin. Keduanya mantan rekan seperjuangan Alex sejak masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Usulan juga disampaikan pengamat militer Jaleswari Pramodhawardani serta moderator Fadli Zon. Pada 1949, Alex Kawilarang menjadi Gubernur Militer wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur di Makassar. Pada 1958, ia mengundurkan diri dari TNI. Tahun 1960-1961, ia menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Permesta. Utaryo dan Alwin Nurdin, dalam dialog, menggambarkan ba
PERJUANGAN DAN PENGABDIAN KOLONEL INF. ALEX EVERT KAWILARANG I. Awal Perjuangan Bergabung dengan TKR untuk memenuhi panggilan hati mengabdi bagi negeri tercinta Indonesia sehingga sewaktu Letjen Urip Sumohardjo ditunjuk Presiden RI Sukarno untuk membentuk TKR, AE Kawilarang diberi jabatan Wakil Seksi II Komandemen Jawa Barat dengan tugas menyelesaikan masalah Internasional POPDA = (Panitia Oerusan Pengangkutan Djepang dan APWI ( Allied Prisonerss of War and Internees ). Operasi POPDA terjadi setelah pihak Sekutu terhenti gerak majunya dalam pertempuran Surabaya 10 Nopember 1945 dan mulai tanggal 30 November 1945 terpaksa menyerahkan tugas Internasional kepada TKR. Tugas POPDA saat itu antara lain : - Mengangkut sedadu-serdadu Jepang dan Interniran dari tempat pedalaman. Saat itu tercatat 35000 tentara jepang dan 40.000 interniran kebanyakan ibu dan anak kebangsaan belanda. - Mengawal dan membawa makanan ke Bandung untuk APWI. Pada tanggal 31 Januari 1946, AE Kawilarang diangkat sebagai
MERDEKA !! Dengan hormat mengundang Ibu / Bapak / Saudara / Saudari untuk menghadari acara Bedah Buku ALEX KAWILARANG UNTUK SANG MERAH PUTIH yang akan diselenggarakan pada, Hari / Tanggal : KAMIS, 3 Juni 2010 Waktu : 13.30 – 16.30 WIB Tempat : Auditorium Perpustakaan Nasional Jl. Salemba Raya 28 A, Jakarta Pusat Kehadiran Ibu/ Bapak / Saudara / Saudari adalah wujud kepedulian akan sejarah perjuangan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta, 20 Mei 2010 Hormat Kami, Panitia Bersama, RSVP : 720 3010 , 081 885 5113 Pakaian : TNI / POLRI – PDH Umum – Bebas - Rapih

Profil Komandan Sub Territorial VII Tapanuli / Sumatera Timur Selatan

Gambar
Alex lahir dari sebuah keluarga militer. Ayahnya, A.H.H. Kawilarang, adalah seorang mayor KNIL asal Tondano, sementara itu ibunya, Nelly Betsy Mogot, berasal dari Remboken. Kawilarang, seorang suku Minahasa dari sub-suku Toulour.." Pendidikan Alex menempuh pendidikan dasarnya di sebuah Europeesche Lagere School (ELS), mula-mula di Tjandi, Semarang dan kemudian di Tjimahi, Jawa Barat. Selesai dari situ, ia melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS-V) di Bandoeng, setara dengan SMP/SMA yang lamanya 5 tahun. Selesai dari pendidikan menengahnya, Alex mengikuti jejak ayahnya dan mengikuti pendidikan militer, mula-mula di Corps Opleiding Reserve Officeren (CORO) (Korps Pendidikan Perwira Cadangan KNIL) (1940), yang dilanjutkannya ke Koninklijk Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan) (KMA) darurat di Bandoeng dan Garoet, Jawa Barat (1940-1942). Kelak ia juga sempat mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando AD (SSKAD) di Jakarta. Karier sebagai militer Kawilarang mengawali ka

Agresi Militer Belanda II

Serangan ke Maguwo Tanggal 18 Desember 1948 pukul 23.30, siaran radio dari Jakarta menyebutkan, bahwa besok paginya Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Dr. Beel, akan mengucapkan pidato yang penting. Sementara itu Jenderal Spoor yang telah berbulan-bulan mempersiapkan rencana pemusnahan TNI memberikan instruksi kepada seluruh tentara Belanda di Jawa dan Sumatera untuk memulai penyerangan terhadap kubu Republik. Operasi tersebut dinamakan "Operasi Kraai." Pukul 2.00 pagi 1e para-compgnie (pasukan para I) KST di Andir memperoleh parasut mereka dan memulai memuat keenambelas pesawat transportasi, dan pukul 3.30 dilakukan briefing terakhir. Pukul 3.45 Mayor Jenderal Engles tiba di bandar udara Andir, diikuti oleh Jenderal Spoor 15 menit kemudian. Dia melakukan inspeksi dan mengucapkan pidato singkat. Pukul 4.20 pasukan elit KST di bawah pimpinan Kapten Eekhout naik ke pesawat dan pukul 4.30 pesawat Dakota pertama tinggal landas. Rute penerbangan ke arah timur menuju Maguwo diambil mel